Baca Selengkapnya Di : http://indonesianblog-jmk.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-link-otomatis-ketika.html#ixzz2cOCvfD00 Orang Muda Katolik: TeNtaNg OMK St. Petrus PekaloNgan

Jumat, 12 Desember 2008

TeNtaNg OMK St. Petrus PekaloNgan


Pendampingan Berpola “Kakak-Adik”

Paroki St. Petrus Pekalongan menyadari potensi besar umatnya ada pada kaum muda. karena itu paroki menyadari perhatian pada kaum muda perlu ditanggapi secara serius. Semangat bersama yang dibangun dalam Musyawarah Pastoral Paroki menegaskan betapa pentingnya kesiapan para pendamping dan kegiatan-kegiatan yang menarik minat kaum muda.

Paroki St. Petrus memiliki berbagai wadah bersama. Selama ini anak-anak sudah memiliki wadah yaitu PIA atau misdinar. Dinamika paguyuban ini sudah berjalan baik. Meski demmikian perlu mencari cara-cara yang kreatif agar menjangkau sebanyak mungkin anak dan ketahanan untuk memberikan pelayanan dalam kegiatan yang teratur. Pemberdayaan para pendamping entah melalui training dan melibatkan semakin banyaknya peminat untuk mendampingi anak-anak menjadi tantangan yang perlu disikapi.
Demikian juga wadah kegiatan untuk anak-anak misdinar perlu keterlibatan umat beriman. DIbutuhkan relawan-relawan untuk menemani anak-anak misdinar agar makin berkembang baik iman maupun kepribadiannya. Dalam hal ini dibutuhkan kerjasama dari keluarga-keluarga agar perhatian akan pembinaan iman anak-anak tidak terputus dan mandeg. kepedulian keluarga sebagai basis kehidupan beriman menjadi akar terbinanya kelompok bina iman anak dan misdinar.

Perhatian khusus untuk kaum muda juga merupakan tantangan tersendiri. Potensi kaum muda yang terus bergerak mencari dan berekspresi dalam pergaulan antar sesama patut terwadahi secara baik. Jangan sampai kaum muda menjadi orang-orang yang tidak kenal Gereja dan malahan menjadi penonton, orang yang berada di luar arena kegiatan Gereja. Keterlibatan mereka dalam perayaan menggereja (liturgi utamanya) patut menjadi fokus dari dinamika bersama. Proses pelatihan sudah mulai dari kring, atau lewat lembaga pendidikan.

Persaudaraan kaum muda yang khas memang membutuhkan tersedianya tenaga pendamping yang mengerti dan sungguh menaruh perhatian pada pembinaan dan pendampingan kaum muda. Dengan begitu acara atau kegiatan yang warnanya menggereja tetap diminati. Patut pula menaruh perhatian pada pendampingan yang mengarah pada jiwa kepemimpinan.
Selain perhatian pada kelompok pia, misdinar, dan kaum muda, perhatian pada usia remaja lebih-lebih yang putri membutuhkan tenaga yang rela melayani. Setelah komuni anak-anak laki biasanya tergabung dalam misdinar sedangkana yang putri belum ada wadahnya. Melalui amanat MPP di paroki dibentuk tim pendamping kaum muda. TIm pendamping ini bergerak bukan saja dalam waktu satu atau dua tahun melainkan dalam beberapa tahun supaya terjadi pendampingan yang berkesinambungan.

Tenaga-tenaga volunter amat dibutuhkan untuk kesinambungan pendampingan anak dan kaum muda. Dicita-citakan suatu pendampingan “kakak-adik”. Maksudnya pendampingan yang berkesinambungan. Kakak akan mendampingi adiknya. Ada tanggung jawab dari kakak untuk perkembangan dan peran adiknya. Maju dan tidaknya dipengaruhi oleh peran yang dilakukan oleh kakaknya.

Proses ini dapat berjalan dengan pendampingan serius untuk mereka yang masuk dalam pendampingan PIA (bina iman). Ada beberapa anak yang sudah sejak awal “diincar” karena memiliki semangat dan potensi untuk dibina atau didampingi secara khusus. Pendampingan ini mengarah pada dinamika kepemimpinan. Mereka sudah dibekali dan dibantu agar mampu melatih dirinya sedniri untuk tampil dan memimpin. Dari rekrutan kelompok kecil ini, mereka didampingi untuk masuk ke kelompok yang lebih tinggi jenjang pendampingannya entah masuk ke Misdinar atau ke BIna Iman remaja. Dari kelompok ini juga dikader dan diincar untuk didampingi secara khusus demi perkembangan iman. Mereka tidak memutus dinamika relasi dengan yang telah lalu (PIA) maka mereka diberi porsi untuk ikut ambil bagian dalam pendampingan PIA. Demikian pula nantinya bila sudah usia mudika, mereka mendampingi BIR (BIna Iman Remaja atau Misdinar). Selanjutnya setelah jenjang kerja (karyawan) mereka mendampingi tingkatan di bawahnya. Hubungan kakak-adik ini bakal lestari bila rangkaian dinamika ini terprogram. Dibutuhkan semacam kurikulum pendampingan kaum muda paroki St. Petrus.
Dengan adanya kurikulum ini peran dan jenjang serta pola pendampingan semakin memiliki arah bersama. Secara tidak langsung kaum muda terkader untuk berani ambil bagian dalam fungsi kepemimpinan. (ditulis oleh RD. Ag. Dwiyantoro dalam Warta Paroki Edisi Paska)

Tidak ada komentar: